CERPEN YANG BERTEMA HARAPAN
MIMPI YANG KEMBALI
Sudah Sekitar Tiga Tahun,Nia Tidak Bersekolah Karena Masalah
Ekonomi Yang Dihadapinya Semenjak Ayahnya Meninggal.Sejak Itu,Hidupnya Jauh berubah
.Kini,dia harus berpindah ke rumah karus .jadi peminta-minta pun dia jalani
untuk membantu ibunya .namun,harapan baru muncul ketika dengan berlinang air
mata ibu menceritakan keopadanya tentang om Deni,seorang kerabarat jauh yang
akan menjanjikan biaya sekolah.
Kini aku kembali bersekolah.jadwalku pun berubah serratus delapan
puluh derajat.pagi-pagi aku berangkat ke sekolah.Aku harus masuk jam tujuh
tepat.aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki Bersama
adikku.untungnya,sekolahku deket dengan rumah kardusku.
Benar-benar sebuah momen yang sangat mendebarkan saat pertama kali
aku ikut upacara bendera hari senin disekolahku .Apalagi,saat aku diperkenalkan
oleh ibu guru dikelas.semuanya terasa indah dan menyenangkan.
Tak terasa bel tanda sekolah sudah bunyu.SAku dan Dede pun
berse3gera pulang kerumah kardus dibqantaran kali.Aku dan Dede harus segera
ganti bajudan makan siang,setelah makan kami langsung mengambil kencrengan
tutup botol dan kembali kejalanan hingga sore.kami memutuskan,untuk mengambil
Rute jarak jauh karena karena jalur utama ditutup.sore itu,ada festival Budaya Betawi.banyak orang memenuhi jalan
untuk melihat pentas seni tari Gambang kromong dan komedi Betawi.kuliat Dede
ingin menonton opentas seni Rakyat itu,tapi segera kutarik tangannya untuk
pergi.
Pada saat maghrib,kami baru sampai rumah kardus lagi.sudah kuduga
ibu telah menunggu untuk makan malam dengan nasi,tempe goreng,dan sambal
terasi.setelah makan aku segera mengambil tumpukan buku yang sudah dibelikan om
Deni kemaren siang.hanya dengan penerangn lampu teplok yang berkerlap-kerlip
ditiup serpihan angin,aku mulai membanya buku-buku itu.aku harus banyak
mengejar banyak hal yang sudah tiga taun hilang. Tiga taun yang berlalu dengan
sia-sia,aku harus membuktikan kepada om Deni.apalagi setelah om Deni berkata
pelan kepdaku,”Belajarlah,yang rajin tania”
Disudut sana, ibu terlihat sudah mulaimengantuk. Beberapa kali ibu
mengingatkanku untuk segera tudur karena sudah malam. Setiap peringatan itu
pula,aku selalu menjawabya Belum mengantuk. Ibu pun menyerah dan menyusul Dede
yang sudah pulas disampingnya. Meskipun tampak telah,kulihat rasa mukanya
menyiratkan kebahagiaan.
Ya…,Sebahagia akusekarang.Aku telah menemukan mimpiku yang telah
hilang Tiga taun lalu. Bersama uluran Tangan om Deni.
BY:RISKA ALFINA
https://amzn.to/3zGg7O3
Tidak ada komentar untuk "CERPEN YANG BERTEMA HARAPAN "
Posting Komentar